- Get link
- X
- Other Apps
ANALISIS KROMOSOM MANUSIA
A. Tujuan
1. Dapat
menganalisis kromosom pada manusia
2. Dapat
membuat kariotip
3. Mengenal
kariotip individu yang mengalami kelainan kromosom.
B.
Landasan
Teori
Kromosom adalah
struktur dalam sel yang
mengandung infomasi genetik.
Citra kromosom saat sel dalam
fase metafase berguna untuk
mendiagnosis kelainan genetik
dan mendeteksi kemungkinan
timbulnya kanker. Analisa citra
kromosom dilakukan oleh
seorang ahli sitogenetik untuk
mendeteksi adanya kerusakan kromosom
baik secara jumlah
maupun struktur. Kromosom manusia normal terdiri dari 22 pasang kromosom
autosom dan sepasang kromosom gonosom, baik XX maupun XY
(Suryo. 1994).
Kromosom mempunyai
bagian yang menyempit yaitu sentromer
dan membagi kromosom
menjadi dua lengan yaitu
lengan p pada bagian
atas dan lengan q dibagian bawah. Berdasarkan
letak sentromernya kromosom
dapat dibedakan menjadi
beberapa bentuk. Pertama kromosom
metasentrik yaitu apabila
sentromer terletak di
tengah kromosom sehingga kromosom
terbagi menjadi dua
lengan yang hampir sama
panjang. Kedua kromosom submetasentrik yaitu
apabila sentromer terletak kearah salah satu ujung kromosom sehingga
kromosom terbagi menjadi dua
lengan yang tak
sama panjang. Ketiga kromosom akrosentrik
yaitu letak sentromer
di dekat ujung kromosom
sehingga satu lengan menjadi sangat
pendek dan yang
lain sangat panjang.
Terakhir adalah kromosom
telosentrik yaitu apabila sentromer
terletak di ujung kromosom sehingga
kromosom hanya terdiri
dari satu lengan saja.
Dalam
buku Internasional System
for Human Cytogenetics Nomenclature (ISCN) kromosom manusia
dikelompokan menjadi 7 kelompok utama.
a. Kelompok A
(Kromosom 1-3) :
Kromosom metasentrik berukuran besar dan mudah dibedakan
dengan yang lain
karena ukurannya dan letak sentromernya.
b. Kelompok B
(Kromosom 4-5) 2
Kromosom submetasentrik berukuran besar.
c. Kelompok C
(Kromosom 6-12, X) :
Kromosom metasentrik dan submetasentrik berukuran sedang.
d. Kelompok
D (Kromosom 13-15) : Kromosom akrosentrik berukuran sedang dan memiliki
satelit.
e. Kelompok E
(Kromosom 16-18) :
Kromosom metasentrik dan submetasentrik berukuran kecil.
f. Kelompok F
(Kromosom 19-20) :
Kromosom metasentrik berkuran sangat kecil.
g. Kelompok G
(Kromosom 21-22, Y) :
Kromosom akrosentrik berukuran sangat
kecil dan memiliki satelit kecuali kromosom Y. (Hamami, 2005)
-
Kertas bergambar macam
bentuk kromosom
-
Gunting, solasi/ lem,
penggaris
-
Kertas bergambar susunan
letak kromosom
-
Tabel kromosom.
1. Menghitung jumlah kromosom dalam kertas bergambar kromosom
2. Mengukur panjang kromosom berikut
lengan2nya dan memperhatikan bentuk kromosom
3. Menggunting semua gambar
kromosom dan menempelkan secara urut dari yang besar sampai terkecil sesuai
kelompoknya
4. Menganalisis kariotip yang
terbentuk normal atau tidak, jenis kelamin individu pemilik kariotip.
E. Analisis
Data
Kasus 3:
No. Kromosom
|
Kelompok
|
Panjang relatif (%)
|
Bentuk kromosom
|
|
|
8.4
|
Metasentrik
|
|
A
|
8.0
|
Submetasentrik
|
|
A
|
6.8
|
Metasentrik
|
|
B
|
6.3
|
Submetasentrik
|
|
B
|
6.1
|
Submetasentrik
|
|
|
5.9
|
Submetasentrik
|
|
C
|
5.4
|
Submetasentrik
|
|
C
|
4.9
|
Submetasentrik
|
|
C
|
4.8
|
Submetasentrik
|
|
C
|
4.6
|
Submetasentrik
|
|
C
|
4.6
|
Submetasentrik
|
|
|
4.7
|
Submetasentrik
|
|
|
3.7
|
Akrosentrik
|
|
D
|
3.6
|
Akrosentrik
|
|
D
|
3.5
|
Akrosentrik
|
|
E
|
3.4
|
Metasentrik
|
|
E
|
3.3
|
Submetasentrik
|
|
E
|
2.9
|
Submetasentrik
|
|
F
|
2.7
|
Metasentrik
|
|
F
|
2.6
|
Metasentrik
|
|
G
|
1.9
|
Akrosentrik
|
|
G
|
2.0
|
Akrosentrik
|
X
|
C
|
5.1
|
Submetasentrik
|
Y
|
G
|
2.2
|
Akrosentrik
|
Jumlah kromosom 44XY
Individu berjenis kelamin laki-laki karena memiliki kromosom seks
XY dan normal karena tidak ditemukan
kelainan pada kromosomnya.
Kasus 7:
No. Kromosom
|
Kelompok
|
Panjang relatif (%)
|
Bentuk kromosom
|
|
A
|
8.4
|
Metasentrik
|
|
A
|
8.0
|
Submetasentrik
|
|
A
|
6.8
|
Metasentrik
|
|
B
|
6.3
|
Submetasentrik
|
|
B
|
>6.1
|
Submetasentrik (lengan pendek mengalami
delesi)
|
|
C
|
5.9
|
Submetasentrik
|
|
C
|
5.4
|
Submetasentrik
|
|
C
|
4.9
|
Submetasentrik
|
|
C
|
4.8
|
Submetasentrik
|
|
C
|
4.6
|
Submetasentrik
|
|
C
|
4.6
|
Submetasentrik
|
|
|
4.7
|
Submetasentrik
|
|
D
|
3.7
|
Akrosentrik
|
|
D
|
3.6
|
Akrosentrik
|
|
D
|
3.5
|
Akrosentrik
|
|
E
|
3.4
|
Metasentrik
|
|
E
|
3.3
|
Submetasentrik
|
|
E
|
2.9
|
Submetasentrik
|
|
F
|
2.7
|
Metasentrik
|
|
F
|
2.6
|
Metasentrik
|
|
G
|
1.9
|
Akrosentrik
|
|
G
|
2.0
|
Akrosentrik
|
X
|
C
|
5.1
|
Submetasentrik
|
Y
|
G
|
2.2
|
Akrosentrik
|
Jumlah kromosom 44XY
berjenis kelamin laki-laki karena memiliki kromosom seks XY dan
mengalami kelainan Sindrom cry du chat karena lengan pendek pada kromosom Submetasentrik no. 5 mengalami
delesi.
F. Pembahasan
Kromosom berasal dari kata latin “chroma”
= warna dan “soma”= badan.
Disebut demikian karena badan ini mudah menyerap zat warna bila preparat diberi
warna. Sebenarnya
kromosom merupakan rangka bagi inti sel. Dalam keadaan interfase kromosom
berujud kromatin . Tahap selanjutnya kromosom mengganda disebut dengan kromatid
(Sugiharto 2010).
Di dalam sel tubuh (sel somatik)
makhluk hidup, biasanya kromosom berpasangan atau diploid (2n), sedangkan di
dalam sel gamet biasanya tidak berpasangan (tunggal) atau haploid (n). Jadi,
baik sperma maupun ovum mengandung n kromosom. Jika terjadi pembuahan antara
sperma (n kromosom) dengan ovum (n kromosom) maka akan terbentuk sel zigot
(2n), membelah secara mitosis membentuk sel tubuh (2n kromosom). Kromosom yang
berpasangan itu dinamakan kromosom
homolog. Anggota kromosom homolog memiliki panjang dan posisi
sentromer yang sama. Satu perangkat kromosom yang dimiliki oleh suatu spesies
makhluk hidup dinamakan genom
kromosom. Istilah ini juga digunakan untuk merujuk DNA secara
keseluruhan di dalam sel, uang disebut sebagai genom DNA.
Kromosom dibedakan
menjadi dua, yaitu autosom dan gonosom.
Autosom adalah kromosom yang terdapat pada sel-sel tubuh (somatis) sehingga
disebut juga kromosom
tubuh, disingkat dengan huruf A. Adapun gonosom adalah kromosom yang
terdapat pada sel kelamin (gamet) sehingga disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks. Kromosom kelamin itulah yang
membedakan organisme menjadi jantan atau laki-laki dan betina atau perempuan.
Sel tubuh manusia normal memiliki 46 buah kromosom yang terdiri atas 22
pasang kromosom autosom dan 2 buah kromosom seks. Kromosom seks pada
wanita adalah 2 buah kromosom X (XX), sedangkan kromosom seks pada pria adalah 1 buah kromosom
X dan 1 buah kromosom Y (XY). Penulisan nomenklatur kromosom wanita
normal adalah 46, XX, sedangkan pria normal adalah 46, XY. Tujuan
memahami kariotipe manusia normal adalah untuk mengetahui gambaran kromosom
manusia normal dan mendeteksi abnormalitas pada tingkat kromosom (Suryo, 1994).
Menurut Pai
(1982) Karyotipe merupakan tampilan visual kromosom setiap individu. Salah satu manfaat
karyotipe adalah tes untuk mendeteksi beberapa kelainan yang berhubungan dengan
struktur dan jumlah kromosom. Karyotipe dibuat apabila ada dugaan kelainan
kromosom pada suatu individu. Karyotipe manusia tidak normal jika jumlahnya
bukan 46 atau terjadi penambahan, pengurangan atau penyusunan kromosom yang
tidak sesuai. Terjadinya kelainan
pada jumlah kromosom manusia disebabkan adanya mutasi kromosom yang terjadi
pada fase metaphase ketika fertilisasi. Mutasi kromosom yang terjadi akibat
perubahan jumlah kromosom (ploid) melibatkan kehilangan atau penambahan
perangkat kromosom (genom) disebut euploid, sedang yang hanya terjadi pada
salah satu kromosom dari genom disebut aneuploid. Macam-macam aneuploid di
antaranya adalah monosomik (2n-1) yaitu mutasi karena kekurangan satu kromosom,
nullisomik (2n-2), yaitu mutasi karena kekurangan dua kromosom, trisomik (2n+1)
yaitu mutasi karena kelebihan satu kromosom, dan tetrasomik (2n+2) yaitu mutasi
karena kelebihan dua kromosom (Lewis, 2009).
Hasil pengamatan kelompok kami pada kasus 3 diketahui
kariotipe kromosom manusia (laki-laki) normal dengan 22 pasang autosom dan 1
pasang kromosom seksual (XY). Sedangkan pada kasus 7 diketahui laki-laki yang
terkena sindrom cri du cat. Sindrom ini terjadi akibat hilangnya sedikit bagian
pada lengan kromosom nomer 5. Penamaan tersebut didasarkan pada tangisan bayi
yang bernada tinggi dan terdengar seperti suara seekor kucing. Tangisan ini
terdengar setelah bayi lahir dan berlangsung beberapa minggu kemudian
menghilang. Sindrom ini terjadi diakibatkan penghapusan informasi pada kromosom
5 pada saat pembentukan sel telur atau sperma.
Gejalanya sindrom cri du cat berupa: tangisan bernada tinggi seperti
suara kucing, berat badan lahir yang
rendah dan pertumbuhan yang lambat, bayi tampak
lemas, kepalanya kecil (mikrosefalus), wajah
asimetris dan mulutnya tidak dapat menutup rapat, hidungnya lebar, lehernya pendek, beberapa bayi memiliki wajah yang bundar (moon face),
hipertelorisme (kedua mata terpisah jauh),
fissura palpebra (mata sipit ke bawah), mikrognatia (rahang kecil), letak telinga lebih rendah (mungkin bentuknya juga
abnormal), skin tag di depan telinga,
di sela jari kaki maupun tangan terdapat kulit
tambahan (seperti selaput) atau jari-jarinya menyatu , simian crease (garis
tangan pada telapak tangan hanya satu), keterbelakangan mental, perkembangan kemampuan motoriknya lambat atau tidak
lengkap, sering disertai kelainan
jantung.
G.
Kesimpulan
1.
Kromosom normal pada manusia yaitu 46 buah atau 23 pasang dengan 22 pasang
autosom dan 1 pasang gonosom.
- Karyotipe pada manusia normal yaitu
22AA (autosom) + XX (genosom)à untuk wanita
22AA
(autosom) + XY (genosom)à untuk
laki-laki
3.
Karyotipe pada individu yang berkelainan yaitu 22AA+XO atau 45XO.
H.
Daftar
Pustaka
Hamali, L., Abdesslam, H.,
dan R, Hauron. 2005.
Chromosomal Automatic Classification
System. LMACS I 7th World Congress Scientific
Computation, Applied Mathematics and Simulation. France, Paris.
Lewis, R. 2009. Human genetics concept and
applications. Mc Graw Hill. New York : 512 hlm.
Pai, C Ana. 1982. Dasar-dasar Genetika. Jakarta: Erlangga.
Sudjana. 2002. Metode Statistika (Edisi 6). Bandung:
Tarsito.
Sugiharto, Bowo. 2010. Kromosom Manusia. Yogyakarta: UGM
Suryo.
1984. Genetika Manusia. Yogyakarta: UGM
Suryo. 1994. Genetika
Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Sangat bermanfaat. Terima kasih.
ReplyDelete