Pewarisan Sifat: Bagaimana Kamu Bisa Memiliki Sifat Yang Sama Dengan Orang Tuamu Atau Bahkan Kakek Buyutmu
- Get link
- X
- Other Apps
Taukah
kalian bahwa warna kulit, rambut, warna mata kita adalah turunan dari orang tua
kalian. Hal ini disebut pewarisan sifat. Pewarisan sifat ini dapat dibuktikan
secara ilmiah dan proses pewarisan sifat ini memiliki pola yang konsisten dan
dapat diprediksi. Bagaimana mungkin warisan sifat ini dapat diprediksi?
Bukankah itu semua kehendak Tuhan?
(sumber: http://storage.googleapis.com/powop-assets/lowo/KLOWO_841_fullsize.jpg)
Seorang
peneliti bernama Gregor Mendel melakukan percobaan dengan menyilangkan ercis
(Pisum sativum). Persilangan antar ercis yang memiliki sifat/ bentuk yang berbeda-beda ternyata menghasilkan
anakan/ keturunan ercis yang mana sifat dari induknya tadi ternyata juga muncul
pada anaknya.
Sebelum
melangkah lebih jauh mari kita pelajari secara perlahan. Baiklah kalian bisa
minum terlebih dahulu sebelum melanjutkan membacanya. Sudah? Oke kita lanjutkan
yaa
Selalu
ada alasan untuk semua hal bukan? Mengapa pak mendel memilik ercis? Kenapa kok
tidak memilih mawar, durian atau yang lain?
Jadi
alasan pak mendel memilih ercis adalah karena :
- Tanamannnya mudah tumbuh. Tentu saja jika
tanamannya sulit tumbuh, maka peneliti bisa lebih lebih lama dan sulit
dilakukan jika ada yang mudah kenapa memilih yang sulit? Iya kan?
- Mudah disilangkan
- Memiliki umur yang pendek. Artinya siklus
hidupnya dari kecambah, tunas, berbunga dan berbiji waktunya cepat.
Sehingga bisa lebih cepat tau perbedaannya atau hasil penelitiannya
- Memiliki bunga sempurna, sehingga ercis bisa
melakukan persilangan sendiri tanpa antuan manusia
- Alasan terpentingnya adalah ercis memiliki 7
sifat beda yang sangat mencolok. Tujuh sifat beda ini yang telah diuji
untuk mengetahui apakah anaknya juga akan memiliki sifat yang sama dengan
induknya? Ketujih sifat beda itu adalah:
- Tanaman tinggi vs tanaman pendek
- Polong hijau vs polong kuning
- Polong yang permukaannya halus vs polong yang
permukaannya kisut
- Bunga putih vs bunga ungu
- Bunga terminal (bunga yang muncul dari ujung
tunas) vs bunga aksiler (bunga yang muncul dari ketiak daun)
- Biji warna hijau vs biji warna kuning
- Biji bulat-biji kisut
Pak
mendel kemudian melakukan persilangan dengan melihat satu sifat beda atau biasa
disebut monohibrida, dua sifat beda atau biasa disebut dihibrida dan tiga sifat
beda atau trihibrida dan seterusnya. Satu sifat beda maksudnya adalah tanaman
yang disilangkan hanya memiliki 1 sifat yang berbeda. Misalnya tanaman a
memiliki sifat sebagai berikut:
a.
Memiliki tinggi tanaman pekdek
b.
Bunga berwarna kuning
c.
Polongnya bulat
Sedangkan tanaman ercis b memiliki sifat sebagai berikut:
a.
Tinggi tanaman pendek
b.
Bunga berwarna kuning
c.
Polong kisut
Karena tanaman a dan b hanya memiliki 1 perbedaan sifat, maka
disebut persilangan 1 sifat beda atau monohibrida. Jadi untuk 2 sifat beda atau
3 sifat beda kamu sudah punya gambaran kan?
Sebelum menuju persilangan, ada beberapa simbol yang perlu
kamu tau, yaitu:
P untuk parental atau tetua atau induk, F1 atau filial 1 untuk
keturunan pertama, F2 atau filial 2 untuk keturunan kedua dan seterusnya.
Monohibrida dan hukum
mendel 1
Persilangan monohibrida adalah persilangan yang hanya melihat
satu sifat beda. Mendel telah melakukan persilangan antara biji ercis warna
kuning dan warna hijau.
Kuning x hijau
Semua F1 memilikiki fenotip yang sama. Yaitu sama dengan salah satu induknya. Jika F1 disilangkan dengan semamanya , maka diperoleh F2 dengan dua macam fenotip yaitu fenotip kedua induknya. Ini berarti fenotip yang hilang pada F1 akan muncul pada F2. Ini berarti bahwa F1 mempunyai dua bentuk alel (anggota sepasang gen yang memiliki sifat berlawanan). Berarti F1 memiliki alel untuk warna kuning dan aleluntuk warna hijau. Mendel memperoleh kesimpulan bahwa masing-masing gen hadir sebagai sepasang alel. Hasil F1 yang semuanya berwarna kuning juga menghasilkan konsep dominan dan resesif. Bersifat dominan jika dapat menutupi ekspresi sifat yang lain. Persilangan diatas menunjukkan bahwa warna kuning dominan terhadap warna hijau.
Jadi bagaimana apakah kamu sudah mengetahuinya swkarang?
Semoga artikel ini bermanfaat. Saya cukupkan untuk bagian ini, bagian hukum
mendel yang lain akan saya sambung pada artikel sesi selanjutnya. Terima kasih
referensi: Buku Ajar Genetika. 2017. oleh Ir. Tuti Widianti, M. Biomed & Noor Aini Habibah, S.Si, M.Si. Fakultas MIPA UNNES
- Get link
- X
- Other Apps
Comments
Post a Comment